Tuesday 25 October 2011

Pertumbuhan Penduduk


Penduduk
Pengertian dari  penduduk sendiri sangatlah  banyak. Dalam ilmu  sosiologi  penduduk adalah   Kumpulan manusia yang menempati wilayah geografi   dan   ruang tertentu.
Pertumbuhan penduduk adalah perubahan populasi sewaktu-waktu, dan dapat dihitung sebagai perubahan dalam jumlah individu dalam sebuah populasi menggunakan "per waktu unit" untuk pengukuran. Sebutan pertumbuhan penduduk merujuk pada semua spesies, tapi selalu mengarah pada manusia, dan sering digunakan secara informal untuk sebutan demografi nilai pertumbuhan penduduk, dan digunakan untuk merujuk pada pertumbuhan penduduk dunia.
Grafik di bawah menunjukan tingkat pertumbuhan penduduk dari tahun ketahun, dan prediksinya untuk puluhan tahun kedepan. 


Jumlah penduduk dunia diperkirakan akan mencapai 7 miliar jiwa pada tahun 2012. Terdapat 6,7 miliar penduduk dunia saat ini. AS menempati urutan ketiga untuk jumlah penduduk terbesar dunia yang mencapai 304 juta jiwa setelah India serta China. (sumber, kompas.com).




Penggandaan penduduk

Year Population
1 200 million
1000 275 million
1500 450 million
1650 500 million
1750 700 million
1804 1 billion
1850 1.2 billion
1900 1.6 billion
1927 2 billion
1950 2.55 billion
1955 2.8 billion
1960 3 billion
1965 3.3 billion
1970 3.7 billion
1975 4 billion
1980 4.5 billion
1985 4.85 billion
1990 5.3 billion
1995 5.7 billion
1999 6 billion
2006 6.5 billion
2009 6.8 billion
2011 7 billion
2025 8 billion
2043 9 billion
2083 10 billion



Fertilitas sebagai istilah demografi diartikan sebagai hasil reproduksi yang nyata dari
seorang wanita atau sekelompok wanita. Dengan kata lain fertilitas ini menyangkut
banyaknya bayi yang lahir hidup. Natalitas mempunyai arti yang sama dengan
fertilitas hanya berbeda ruang lingkupnya. Fertilitas menyangkut peranan kelahiran
pada perubahan penduduk sedangkan natalitas mencakup peranan kelahiran pada
perubahan penduduk dan reproduksi manusia. 

Mortalitas atau kematian merupakan salah satu di antara tiga komponen demografi
yang dapat mempengaruhi perubahan penduduk. Informasi tentang kematian penting,
tidak saja bagi pemerintah melainkan juga bagi  pihak swasta, yang terutama
berkecimpung dalam bidang ekonomi dan kesehatan. Mati adalah keadaan
menghilangnya semua tanda  –  tanda kehidupan secara permanen, yang bisa terjadi
setiap saat setelah kelahiran hidup.

  Data kematian sangat diperlukan antara lain untuk proyeksi penduduk guna
perancangan pembangunan. Misalnya, perencanaan fasilitas perumahan, fasilitas
pendidikan, dan jasa – jasa lainnya untuk kepentingan masyarakat. Data kematian juga
diperlukan untuk kepentingan evaluasi terhadap program  – program kebijakan
penduduk.

Migrasi merupakan salah satu faktor dasar yang mempengaruhi pertumbuhan
penduduk. Peninjauan migrasi secara regional sangat penting untuk ditelaah secara
khusus mengingat adanya densitas (kepadatan) dan distribusi penduduk yang tidak
merata, adanya faktor  –  faktor pendorong dan penarik bagi orang  –  orang untuk
melakukan migrasi, di pihak lain, komunikasi termasuk transportasi semakin lancar. 

  Migrasi adalah perpindahan penduduk dengan tujuan untuk menetap dari suatu
tempat ke tempat lain melampaui batas politik/negara atau pun batas
administratif/batas bagian dalam suatu negara. Jadi migrasi sering diartikan sebagai
perpindahan yang relatif permanen dari suatu daerah ke daerah lain.

  Migrasi antar bangsa (migrasi internasional) tidak begitu berpengaruh dalam
menambah atau mengurangi jumlah penduduk suatu negara kecuali di beberapa
negara tertentu yang berkenaan dengan pengungsian, akibat dari bencana baik alam
maupun perang. Pada umumnya orang yang datang dan pergi antarnegara boleh
dikatakan berimbang saja jumlahnya. Peraturan  –  peraturan atau undang  –  undang
yang dibuat oleh banyak negara umumnya sangat sulit dan ketat bagi seseorang untuk
bisa menjadi warga negara atau menetap secara permanen di suatu negara lain. 

Teori – Teori Kependudukan

Tingginya laju pertumbuhan penduduk di beberapa bagian di dunia ini menyebabkan
jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di beberapa bagian di dunia ini telah
terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan para ahli,
dan masing  –  masing dari mereka berusaha mencari faktor  –  faktor yang
menyebabkan kemiskinan tersebut.

  Umumnya para ahli dikelompokkan menjadi tiga kelompok. Kelompok
pertama terdiri dari penganut aliran Malthusian. Aliran Malthusian  dipelopori oleh
Thomas Robert Malthus, dan aliran Neo Malthusian  dipelopori oleh Garreth Hardin 
dan Paul Ehrlich. Kelompok kedua terdiri dari penganut aliran  Marxist  yang
dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Kelompok ketiga terdiri dari pakar –
pakar teori kependudukan mutakhir yang merupakan reformulasi teori  –  teori
kependudukan yang ada.

Aliran Malthusian

Aliran ini dipelopori oleh Thomas Robert Maltus, seorang pendeta Inggris, hidup pada
tahun 1766 hingga tahun 1834. Pada permulaan tahun 1798 lewat karangannya yang
berjudul: “Essai on Principle of Populations as it Affect the Future Improvement of
Society, with Remarks on the Specculations of Mr. Godwin, M.Condorcet, and Other
Writers”, menyatakan bahwa penduduk (seperti juga tumbuhan dan binatang) apabila
tidak ada pembatasan, akan berkembang biak dengan cepat dan memenuhi dengan
cepat beberapa bagian dari permukaan bumi ini. Tingginya pertumbuhan penduduk ini
disebabkan karena hubungan kelamin antar laki  –  laki dan perempuan tidak bisa
dihentikan. Disamping itu Malthus berpendapat bahwa untuk hidup manusia
memerlukan bahan makanan, sedangkan laju pertumbuhan bahan makanan jauh lebih
lambat dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk. Apabila tidak diadakan
pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan mengalami
kekurangan bahan makanan. Inilah sumber dari kemelaratan dan kemiskinan manusia.

  Untuk dapat keluar dari permasalah kekurangan pangan tersebut, pertumbuhan
penduduk harus dibatasi. Menurut Malthus pembatasan tersebut dapat dilaksanakan
dengan dua cara yaitu  Preventive Checks, dan  Positive Checks.  Preventive Checks


adalah pengurangan penduduk melalui kelahiran. Positive Checks adalah pengurangan
penduduk melalui proses kematian. Apabila di suatu wilayah jumlah penduduk
melebihi jumlah persediaan bahan pangan, maka tingkat kematian akan meningkat
mengakibatkan terjadinya kelaparan, wabah penyakit dan lain sebagainya. Proses ini
akan terus berlangsung sampai jumlah penduduk seimbang dengan persediaan bahan
pangan. 

 
Aliran Neo-Malthusians

Pada akhir abad ke-19 dan permulaan abad ke-20, teori Malthus mulai diperdebatkan
lagi. Kelompok yang menyokong aliran Malthus  tetapi lebih radikal disebut dengan
kelompok Neo-Malthusianism. Menurut kelompok ini (yang dipelopori oleh Garrett
Hardin dan Paul Ehrlich), pada abad ke-20 (pada tahun 1950-an), dunia baru yang
pada jamannya Malthus masih kosong kini sudah mulai penuh dengan manusia. dunia
baru sudah tidak mampu untuk menampung jumlah penduduk yang selalu bertambah.

 Paul Ehrlich dalam bukunya “The Population Bomb” pada tahun 1971,
menggambarkan penduduk dan lingkungan yang ada di dunia dewasa ini sebagai
berikut. Pertama, dunia ini sudah terlalu banyak manusia; kedua, keadaan bahan
makanan sangat terbatas; ketiga, karena terlalu banyak manusia di dunia ini
lingkungan sudah banyak yang tercemar dan rusak.




Aliran Marxist

Aliran ini dipelopori oleh Karl Marx dan Friedrich Engels. Tatkala Thomas Robert
Malthus meninggal di Inggris pada tahun 1834, mereka berusia belasan tahun. Kedua
–  duanya lahir di Jerman kemudian secara sendiri  –  sendiri hijrah ke Inggris. Pada
waktu itu teori Malthus  sangat berpengaruh di Inggris maupun di Jerman. Marx dan
Engels tidak sependapat dengan Malthus yang menyatakan bahwa apabila tidak
diadakan pembatasan terhadap pertumbuhan penduduk, maka manusia akan
kekurangan bahan pangan. Menurut Marx tekanan penduduk yang terdapat di suatu
negara bukanlah tekanan penduduk terhadap bahan makanan, tetapi tekanan penduduk
terhadap kesempatan kerja. Kemelaratan terjadi bukan disebabkan karena
pertumbuhan penduduk yang terlalu cepat, tetapi kesalahan masyarakat itu sendiri
seperti yang terdapat pada negara – negara kapitalis. Kaum kapitalis akan mengambil
sebagaian pendapatan dari buruh sehingga menyebabkan kemelaratan buruh tersebut.

  Selanjutnya Marx berkata, kaum kapitalis membeli mesin  –  mesin untuk
menggantikan pekerjaan – pekerjaan yang dilakukan oleh buruh. Jadi penduduk yang
melarat bukan disebabkan oleh kekurangan bahan pangan, tetapi karena  kaum
kapitalis mengambil sebagian dari pendapatan mereka. Jadi menurut Marx dan Engels
sistem kapitalisasi yang menyebabkan kemelaratan tersebut. Untuk mengatasi hal  –
hal tersebut maka struktur masyarakat harus diubah dari sistem kapitalis ke sistem
sosialis.



Teori John Stuart Mill

John Stuart Mill, seorang ahli filsafat dan ahli ekonomi berkebangsaan Inggris dapat
menerima pendapat Malthus mengenai laju pertumbuhan penduduk melampaui laju
pertumbuhan bahan makanan sebagai suatu aksioma. Namun demikian ia berpendapat
bahwa pada situasi tertentu manusia dapat mempengaruhi perilaku demografinya.
Selanjutnya ia mengatakan apabila produktifitas seseorang tinggi ia cenderung ingin
mempunyai keluarga yang kecil. Dalam situasi seperti ini fertilitas akan rendah.
Tidaklah benar bahwa kemiskinan tidak dapat dihidarkan atau kemiskinan itu
disebabkan karena sistem kapitalis. Kalau pada suatu waktu di suatu wilayah terjadi
kekurangan bahan makanan, maka keadaan ini hanya bersifat sementara saja.
Pemecahannya  ada dua kemungkinan yaitu: mengimport bahan makanan, atau
memindahkan sebagaian penduduk wilayah tersebut ke wilayah lain.

  Memperhatikan bahwa tinggi rendahnya tingkat kelahiran ditentukan oleh
manusia itu sendiri, maka Mill menyarankan untuk meningkatkan tingkat golongan
yang tidak mampu. Dengan meningkatnya pendidikan penduduk maka secara rasional
mereka mempertimbangkan perlu tidaknya menambah jumlah anak sesuai dengan
karir dan usaha yang ada. Di samping itu Mill berpendapat bahwa umumnya
perempuan tidak menghendaki anak yang banyak, dan apabila kehendak mereka
diperhatikan maka tingkat kelahiran akan rendah.





Rasio Jenis Kelamin

Rasio jenis kelamin adalah perbandingan banyaknya penduduk laki  –  laki dengan
banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya
dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki  –  laki per seratus perempuan.
Pengertian Regresi

Persamaan matematik yang memungkinkan kita meramalkan nilai  –  nilai suatu
variabel tak bebas dari nilai – nilai satu atau lebih variabel bebas disebut persamaan
regresi. Istilah ini berasal dari seseorang yang bernama Sir Galton (1822 – 1911) yang
membandingkan tinggi  badan anak laki  –  laki dengan tinggi badan ayahnya. Galton
menunjukkan bahwa tinggi badan anak laki  –  laki dari ayah yang tinggi setelah
beberapa generasi cenderung mundur mendekati nilai tengah populasi. Dengan kata
lain, anak laki –  laki dari ayah yang  badannya sangat tinggi cenderung lebih pendek
dari ayahnya, sedangkan anak laki  –  laki dari ayah yang badannya sangat pendek
cenderung lebih tinggi daripada ayahnya. Penemuan ini ditulis dalam artikel berjudul:

“Family Likeness in Stature” (Proceedings of Royal Society, London, Vol. 40, 1886).
Hukum regresi universal dari Galton telah dibuktikan oleh kawannya yang bernama
Karl Pearson, dengan jalan mengumpulkan lebih dari seribu catatan mengenai tinggi
dari pada anggota kelompok keluarga. Karl Pearson menemukan bahwa rata  –  rata
tinggi anak laki –  laki kelompok orang tua yang tinggi ternyata lebih kecil dari tinggi
ayahnya dan rata – rata tinggi anak laki –  laki dari kelompok orang tua yang pendek
ternyata lebih besar dari pada ayahnya, jadi seolah – olah semua anak laki – laki yang
tinggi dan anak laki  –  laki yang pendek bergerak menuju ke rata  –  rata tinggi dari
seluruh anak laki –  laki. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pada umumnya
tinggi anak mengikuti tinggi orang tuanya.

  Jadi analisis regresi berhubungan dengan studi mengenai ketergantungan dari
sebuah variabel tak bebas terhadap satu atau lebih variabel bebas dengan tujuan untuk
menaksir dan/atau meramal mean dari variabel tak bebas dengan dasar nilai tertentu
dari variabel penjelas dalam populasi yang sebenarnya.


Analisis Regresi Linier

Analisis regresi ditujukan terutama untuk penaksiran. Dalam analisis ini akan dibentuk
model statistik yang dapat digunakan untuk memprediksi nilai – nilai dari variabel tak
bebas dengan dasar nilai  –  nilai variabel bebas. Variabel tak bebas adalah variabel
yang nilainya tergantung atau ditentukan dengan model, sedangkan variabel bebas
adalah variabel yang nilainya ditentukan di luar model. Regresi linier adalah
menentukan satu persamaan dan garis yang  menunjukkan hubungan antar variabel

bebas dan tak bebas, yang merupakan persamaan penduga yang berguna untuk
menaksir atau meramalkan variabel tak bebas/terikat. Analisis ini terdiri dari dua
bentuk, yaitu:
1.  Analisis sederhana (simple analysis).
2.  Analisis berganda (multiple analysis).

Analisis sederhana merupakan hubungan antar 2 (dua) variabel yaitu variabel
bebas dan variabel tak bebas/terikat. Sedangkan analisis berganda merupakan
hubungan antara 3 (tiga) variabel atau lebih, yaitu sekurang  –  kurangnya 2 (dua)
variabel bebas dengan 1 (satu) variabel tak bebas. Asumsi agar analisis regresi dapat
digunakan adalah:
1.  Variabel yang dicari hubungan fungsionalnya mempunyai data yang berdistribusi
normal.
2.  Variabel bebas tidak acak, sedangkan variabel tak bebas harus acak.
3.  Variabel yang dihubungkan mempunyai pasangan sama dari subjek yang sama
pula.
4.  Variabel yang dihubungkan mempunyai data interval atau rasio.


Regresi Linier Sederhana

Regresi linier sederhana merupakan suatu prosedur untuk mendapatkan hubungan
matematis dalam bentuk suatu persamaan antara variabel tak bebas tunggal dengan
variabel bebas tunggal. Regresi linier sederhana hanya ada satu peubah bebas X.



Demografi
Demografi adalah ilmu yang mempelajari tentang penduduk dalam suatu wilayah
dengan faktor - faktor pengubahnya (mortalitas, natalitas, migrasi dan distribusi).
Secara umum Demografi adalah Ilmu yang mempelajari persoalan dan keadaan - keadaan perubahan penduduk atau dengan kata lain segala hal yang berhubungan dengan komponen - komponen perubah tersebut seperti kelahiran, kematian dan migrasi sehingga menghasilkan suatu keadaan dan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin  tertentu.

Faktor – factor yang mempengaruhi demografi:  Struktur   Umur,   Status   Perkawinan   dan   Umur   Kawin.

 Rumus angka kematian kasar

Angka Kematian Kasar (Crude death Rate = CDR)
Angka ini disebut kasar karena perhitungan kematian dilakukan secara menyeluruh tanpa memperhatikan kelompok-kelompok tertentu di dalam populasi dengan tingkat kematian yang berbeda-beda.
Angka kematian kasar dapat ditulis dalam rumus berikut: 
AKK =   Jumlah kematian yang dicatat selama satu tahun X 1000
Jmlh penduduk pd pertengahan tahun yang sama



Budaya Barat 
(kadang-kadang disamakan dengan peradaban Barat atau peradaban Eropa), mengacu pada budaya yang berasal Eropa.
Istilah "budaya Barat" digunakan sangat luas untuk merujuk pada warisan norma-norma sosial, nilai-nilai etika, adat istiadat, keyakinan agama, sistem politik, artefak budaya khusus, serta teknologi. Secara spesifik, istilah budaya Barat dapat ditujukan terhadap:  Pengaruh budaya Klasik dan Renaisans Yunani-Romawi dalam hal seni, filsafat, sastra, dan tema hukum dan tradisi, dampak sosial budaya dari periode migrasi dan warisan budaya Keltik, Jermanik, Romanik, Slavik, dan kelompok etnis lainnya, serta dalam hal tradisi rasionalisme dalam berbagai bidang kehidupan yang dikembangkan oleh filosofi Helenistik, skolastisisme, humanisme, revolusi ilmiah dan pencerahan, dan termasuk pula pemikiran politik, argumen rasional umum yang mendukung kebebasan berpikir, hak asasi manusia, kesetaraan dan nilai-nilai demokrasi yang menentang irasionalitas dan teokrasi.
·         Pengaruh budaya Alkitab-Kristiani dalam hal pemikiran rohani, adat dan dalam tradisi etika atau moral, selama masa Pasca Klasik.
·         Pengaruh budaya Eropa Barat dalam hal seni, musik, cerita rakyat, etika dan tradisi lisan, dengan tema-tema yang dikembangkan lebih lanjut selama masa Romantisisme.
Konsep budaya Barat umumnya terkait dengan definisi klasik dari Dunia Barat. Dalam definisi ini, kebudayaan Barat adalah himpunan sastra, sains, politik, serta prinsip-prinsip artistik dan filosofi yang membedakannya dari peradaban lain. Sebagian besar rangkaian tradisi dan pengetahuan tersebut umumnya telah dikumpulkan dalam kanon Barat.[1] Istilah ini juga telah dihubungkan dengan negara-negara yang sejarahnya amat dipengaruhi oleh imigrasi atau kolonisasi orang-orang Eropa, misalnya seperti negara-negara di benua Amerika dan Australasia, dan tidak terbatas hanya oleh imigran dari Eropa Barat. Eropa Tengah juga dianggap sebagai penyumbang unsur-unsur asli dari kebudayaan Barat.
Beberapa kecenderungan yang dianggap mendefinisikan masyarakat Barat moderen, antara lain dengan adanya pluralisme politik, berbagai subkultur atau budaya tandingan penting (seperti gerakan-gerakan Zaman Baru), serta peningkatan sinkretisme budaya sebagai akibat dari globalisasi dan migrasi manusia.

Sumber: